Suatu Steam Cracker Plant dapat berdiri sendiri,
bersama refinery unit tetapi terpisah, serta terintegrasi dengan refinery unit.
Blok diagram Steam Cracker dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini.
Selain NGL, Steam Cracking juga dapat mengolah naphta seperti halnya Catalytic Reforming, namun produk yang dihasilkan kedua proses ini sangat berbeda. Produk dari kedua proses tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
I.
VARIABEL PROSES
Variabel
proses dalam steam cracking adalah sebagai berikut.
a.
Temperatur
Temperatur
proses mempengaruhi proses perengkahan yang terjadi. Pemutusan rantai
hidrokarbon pada temperatur 400o C, terjadi pada ikatan antar karbon
pada posisi tengah molekul. Semakin tinggi temperatur proses, maka posisi
pemutusan ikatan antar karbon akan cenderung mendekati salah satu ujung
molekul.
b.
Residence Time (waktu
tinggal)
Waktu
tinggal (residence time) yang singkat menghasilkan pembentukan olefin yang
lebih banyak. Sementara itu, jika waktu tinggalnya meningkat, maka akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya secondary reaction, seperti pembentukan
coke dan oligomerization.
c.
Hydrocarbon Pressure
(tekanan hidrokarbon)
Pembentukan
olefin yang memiliki berat molekul yang rendah akan meningkatkan tekanan. Oleh
karena itu, reaksi diharapkan berlangsung dalam tekanan yang rendah. Penambahan
steam dilakukan selama proses berlangsung guna menurunkan tekanan parsial dari
hidrokarbon dan juga untuk menurunkan pembentukan coke.
[dirangkum dari berbagai sumber]
See also:
0 komentar :
Posting Komentar