Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Juni 2013

Steam Cracking - Part 2

Suatu Steam Cracker Plant dapat berdiri sendiri, bersama refinery unit tetapi terpisah, serta terintegrasi dengan refinery unit. Blok diagram Steam Cracker dapat dilihat pada gambar-gambar berikut ini.


  Selain NGL, Steam Cracking juga dapat mengolah naphta seperti halnya Catalytic Reforming, namun produk yang dihasilkan kedua proses ini sangat berbeda. Produk dari kedua proses tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini. 




       I.            VARIABEL PROSES

Variabel proses dalam steam cracking adalah sebagai berikut.
a.       Temperatur
Temperatur proses mempengaruhi proses perengkahan yang terjadi. Pemutusan rantai hidrokarbon pada temperatur 400o C, terjadi pada ikatan antar karbon pada posisi tengah molekul. Semakin tinggi temperatur proses, maka posisi pemutusan ikatan antar karbon akan cenderung mendekati salah satu ujung molekul.
b.      Residence Time (waktu tinggal)
Waktu tinggal (residence time) yang singkat menghasilkan pembentukan olefin yang lebih banyak. Sementara itu, jika waktu tinggalnya meningkat, maka akan meningkatkan kemungkinan terjadinya secondary reaction, seperti pembentukan coke dan oligomerization.
c.       Hydrocarbon Pressure (tekanan hidrokarbon)
Pembentukan olefin yang memiliki berat molekul yang rendah akan meningkatkan tekanan. Oleh karena itu, reaksi diharapkan berlangsung dalam tekanan yang rendah. Penambahan steam dilakukan selama proses berlangsung guna menurunkan tekanan parsial dari hidrokarbon dan juga untuk menurunkan pembentukan coke.


[dirangkum dari berbagai sumber]



See also:

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management