Total Tayangan Halaman

Rabu, 30 November 2011

Delapan Etos Kerja Pendobrak Semangat

Sering kali kita menemui orang mengeluh karena pekerjaannya. Ada yang merasa pekerjaannya membosankan, terlalu mudah, atau bahkan terlalu berat untuk dikerjakan. Sehingga terkadang membuat orang kehilangan semangat untuk bekerja.
 

Cara berpikir seperti itu justru akan memperpuruk kondisi kita. Harusnya, kita bangkit. Bukan berarti pekerjaan yang begitu-begitu saja tidak perlu dikerjakan dengan sungguh-sungguh, tetapi kita harus tetap semangat untuk melaksanakan pekerjaan kita. Kita harus sadar, bahwa bangunan tak akan berdiri kokoh jika salah satu tiangnya rapuh. Kita harus memiliki motivasi yang kuat untuk tetap istiqomah dalam bekerja. Berikut ini saya kutipkan sedikit materi Manajemen Pengawasan yang berisi delapan etos kerja pendobrak semangat dalam bekerja (Jansen H. Sinamo).
1. Kerja adalah rahmat
"Aku bekerja tulus penuh syukur"
2. Kerja adalah amanah
"Aku bekerja dengan penuh tanggung jawab"
3. Kerja adalah panggilan
"Aku bekerja tuntas penuh integritas"
4. Kerja adalah aktualisasi
"Aku bekerja keras penuh semangat"
5. Kerja adalah ibadah
"Aku bekerja serius dengan tulus ikhlas"
6. Kerja adalah seni
"Aku bekerja cerdas penuh kreativitas"
7. Kerja adalah kehormatan
"Aku bekerja tekun penuh keunggulan"
8. Kerja adalah pelayanan
"Aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati"

Jadi, apalagi alasan kita mengeluh? Kita harus kembali meluruskan niat, menata hati untuk menghadapi kehidupan ini dengan penuh motivasi. Kita harus mensyukuri setiap tetes anugerah yang Allah berikan kepada kita. Karena setiap rasa syukur kia juga akan menjadi motivasi untuk terus bergerak maju, memberikan progresi-progresi dalam setiap langkah yang kita lakukan.
Semoga sedikit informasi ini dapat senantiasa menjadi "pilot flame" yang menjaga api semangat kita tetap menyala.

Program Studi Refinery PTK AKAMIGAS-STEM


Salah satu program studi di PTK AKAMIGAS yang juga merupakan program studi saya adalah Refinery. Pada program studi ini, dibahas semua hal yang berkaitan dengan proses pengolahan minyak. Mulai dari penyiapan crude oil (minyak mentah) serta proses pengolahannya sendiri hingga menjadi produk yang siap pakai.
Saat ini ada 4 kelas prodi Refinery di PTK AKAMIGAS-STEM, yakni Refinery Diploma 1, 2, 3, dan juga 4. Mahasiswa prodi Refinery tersebut berasal dari unit pengolahan atau yang sekarang disebut Refinery Unit PT Pertamina (Persero). Ada juga mahasiswa yang belum bekerja (fresh graduate) alumni SMA Taruna Nusantara, seperti saya sendiri. Total mahasiswa fresh graduate dari SMA Taruna Nusantara saat ini ada 6 orang diploma 4. Kami adalah lifting kedua untuk prodi Refinery dan pada lifting pertama yang saat ini sudah ditempatkan pada Refinery Unit Pertamina di 3 lokasi totalnya 13 orang.
Mata kuliah yang ada di prodi refinery banyak sekali. Mulai dari Matematika Dasar, Fisika Dasar, Kimia Dasar, Proses Pengolahan Migas, Peralatan Pengolahan Migas, Produk Migas, Thermodinamika, Mekanika Fluida, Gambar Teknik, Storage Handling, Prime Mover, dan masih banyak mata kuliah lain yang akan menjadi bekal bagi mahasiswa prodi refinery dalam bekerja di Refinery Unit.
Sesuai dengan program berjenjang yang berlaku di PTK AKAMIGAS-STEM, kami di sini mengalami OPSPEK setiap tahun, Mengerjakan Kertas Kerja Wajib (KKW) setiap tahun, Sidang KKW  + Ujian Komprehensif, serta wisuda setiap tahun. Berbagai macam hal menarik dan unik kami rasakan selama menimba ilmu di Kampus PTK AKAMIGAS-STEM yang berada di Kecamatan Cepu ini, sebuah kecamatan di Kabupaten Blora yang berbatasan langsung denga Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur. Potensi minyak bumi yang ada di Cepu mendukung proses pembelajaran kami. Kami bisa langsung praktik dan melihat secara langsung bagaimana proses pengolahan minyak menjadi produk-produk seperti premium, LPG, kerosin, solar, dll. di samping pembelajaran rutin di kelas yang dimulai pukul 07.30 s.d. pukul 16.45 dari Senin sampai Jumat. Hal ini sangat penting, khususnya bagi kami, mahasiswa fresh graduate yang belum pernah bekerja di Refinery Unit. Sehingga kami bisa mengetahui apa itu pompa, kompresor, kolom, dsb.
Sedikit informasi, khususnya bagi adik-adik siswa SMA Taruna Nusantara yang berminat bergabung dengan Ikastara Cepu, kami selalu menunggu kalian. Semoga rekrutmen yang dilakukan PT Pertamina (Persero) maupun PT PGN (Persero Tbk) akan terus berlanjut.

SMA Taruna Nusantara, School for Indonesian Future Leader







Profil SMA Taruna Nusantara

Pada tanggal 14 Juli 1990, sebuah Sekolah Menengah Atas yang berlokasi di Jl. Raya Purworejo Km5, Magelang, diresmikan langsung oleh Panglima ABRI Jenderal TNI Try Sutrisno, dengan nama SMA Taruna Nusantara.

Sekolah yang menggunakan tanah sumbangan Akmil seluas 18,5 hektar ini pembentukannya bermula dari ide Menhankam RI Jenderal TNI L.B. Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.Dari ide beliau inilah kemudian dibentuk kerjasama antara ABRI dan Taman Siswa. ABRI melalui Yayasan Kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman, sedang dari pihak Taman Siswa melalui Yayasan Kebangkitan Nasional. Selanjutnya kedua yayasan ini membentuk suatu lembaga pendidikan yaitu Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN) yang piagam kerjasamanya ditandatangani pada tanggal 20 Mei 1989.

Peletakan batu pertama pada bulan Oktober 1989 mengambil tempat di Desa Pirikan Panca Arga, Kabupaten Magelang berdekatan dengan kompleks Lembah Tidar Akademi Militer. Kemudian pada bulan Mei 1990 diadakanlah seleksi terhadap calon Pamong (guru) SMA Taruna Nusantara di Mabes ABRI Cilangkap. Selanjutnya pada tahun ajaran 1990/1991 SMA Taruna Nusantara mulai menerima siswa baru angkatan 1 yang berasal dari seluruh tanah air dan telah lolos seleksi ketat.
Kurang dari dua tahun setelah berdiri, setelah melalui tahap akreditasi yang berlaku, pada tanggal 2 Maret 1992 SMA TN ditingkatkan statusnya menjadi DISAMAKAN.

Mulai 1996 jumlah kelas ditambah menjadi 9 dengan diterimanya siswa putri sebanyak 72 orang yang dilaksanakan secara ko-edukasi.

Pada tahun 1993 dilaksanakan wisuda pertama dengan hasil 100% lulus dengan prestasi: NEM tertinggi 62,82, NEM terendah 44,34 dan NEM rata-rata 53,94

Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah tentang wajib belajar 9 tahun maka diadakan penataan SD, SLTP, SLTA, dimana SLTA dikelompokkan menjadi Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dengan demikian memasuki T.P. 1995/ 1996 nama SMA TN berubah menjadi SMU TN. Pada tahun 2004 berubah lagi menjadi SMA TN, mengikuti kebijakan pemerintah dan menggunakan Kurikulum 2004.
Penyelenggaraan pendidikan SMA TN diarahkan sesuai haluan LPTTN yang berisikan tiga wawasan (Tri Wawasan), yaitu Wawasan Kebangsaan, Wawasan Kejuangan, dan Wawasan Kebudayaan. Setiap langkah dan upaya pencapaian tujuan pendidikan harus diwarnai dan dijiwai Tri Wawasan tersebut.


Wawasan Kebangsaan

Implementasi dari wawasan ini terletak dalam pembinaan kehidupan berasrama penuh yang dikembangkan secara luas dan menjadi nafas kehidupan sehari-hari yang kesemuanya bermuara pada persatuan dan kesatuan bangsa.

Wawasan Kejuangan

Implementasi wawasan ini berupa pembinaan jiwa kejuangan yang tinggi terhadap tugas-tugas, tidak mudah putus asa, etos kerja keras dan disiplin tinggi, serta berorentasi prestasi.

Untuk itu siswa diberikan iklim kompetisi yang tinggi, tantangan-tantangan berupa tugas-tugas yang dapat menggali pengerahan potensi siswa baik bidang akademis, kepribadian maupun jasmani, yang juga akan merangsang pengembangan kreativiasnya.

Wawasan Kebudayaan

Implementasi dari wawasan ini adalah terciptanya masyarakat mini Pancasila di dalam kehidupan kampus SMA TN. Nilai-nilai dasar yang bersumber dari budaya dasar bangsa Indonesia dikembangkan sccara intensif melalui pengaturan kehidupan sehari-hari. Cara hidup yang sesuai dengan budaya dasar bangsa tersebut tercermin dalam sistem pamong yang saling asah asih asuh dan bersendikan kekeluargaan dan kebersamaan.

Penanaman etika dan tatakrama serta norma-nonna masyarakat, pola hidup sederhana dan saling membantu serta kerja sama. Etos kerja keras dan disiplin tinggi yang tetap dipadu dengan pengembangan kreativitas serta kemampuan apresiasi terhadap hasil-hasil budaya. Selain itu dikembangkan kemampuan atau daya saing terhadap arus budaya asing yang semakin deras.
See Full Site

Hati-Hati Berpositive Thinking

Melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang pentingnya berpikir positif, kali ini saya kembali mencoba untuk sharing apa yang saya dapat setelah membaca buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu. Pada ulasan sebelumnya, saya menuliskan mengenai hukum tarik-menarik. Dengan berpegang pada hukum tersebut, kita hendaknya selalu berpikir positif (positive thinking). Tetapi, jangan salah dengan positif thinking yang anda "coba" lakukan untuk memandang atau menilai sesuatu. Kenapa?
Seperti halnya pegas. Semakin kuat kita menekannya maka lentingan yang dihasilkan ketika kita melepas pegas tersebut juga semakin kuat. Artinya, semakin besar kita menekan pegas tersebut, semakin besar pula gaya yang ditimbulkan pegas tersebut sebagai reaksi atas aksi yang kita berikan. Begitu pula dengan prasangka yang kita miliki. Jika kita berusaha berpikir positif, maka saat itulah kita harus berhenti sejenak dan berpikir kembali tentang apa yang kita pikirkan. Singkat kata, kita harus meyakinkan diri kita, apakah sikap positif thinking yang kita lakukan sudah benar atau belum. Maksudnya, jangan sampai positif thinking itu kita lakukan untuk menekan prasangka negatif yang kita miliki terhadap sesuatu hal. Karena semakin besar usaha kita ber-positive thinking untuk menekan prasangka negatif itu, maka semakin besar pula energi potensial yang dimiliki prasangka negatif di dalam hati kita. Kita musti ingat bahwa perasaan kita (quanta-quanta di dalam diri kita) akan mengeluarkan getaran seperti apa yang kita pikirkan. Semakin besar prasangka negatif yang ada di dalam hati kita, maka getaran negatif yang dilepaskan quanta ke alam juga semakin besar. Sesuai hukum tarik-menarik, alam akan memberikan feedback kepada diri kita sebesar dan seperti apa yang kita lepaskan ke alam.

Jumat, 25 November 2011

Refinery [Gallery]

Galeri foto-foto tentang refinery

Berpikir Positif, Harus!

Hukum Tarik-Menarik (The Law of Attraction), mungkin sudah sering kita dengar bahkan sejak duduk di bangku SD. Jika kita ditanya, apa contoh aplikasi hukum tarik-menarik tersebut, untuk pertama kalinya mendengar pertanyaan tersebut, saya akan langsung teringat pada magnet. Pada dua buah magnet, akan berlaku hukum tarik-menarik jika kedua kutub yang berdekatan berbeda jenisnya, namun akan tolak-menolak jika kutubnya sama. Mungkin hampir serupa dengan contoh yang dulu pernah terpikir oleh saya, tetapi ternyata aplikasinya sangat luas dalam kehidupan kita.
Hukum tarik-menarik di sini merupakan hukum yang menyatakan bahwa, "Sesuatu akan menarik dirinya segala hal yang satu sifat dengannya"(1). Melalui hukum ini pulalah dapat dijelaskan mengapa seseorang cenderung senang berkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi yang sama. Akan sulit bagi saya untuk menjelaskan hal-hal fundamental mengenai hukum ini. Menurut pemahaman saya, setelah membaca buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu, kita akan mendapatkan apa yang kita pikirkan, meskipun terkadang hal itu bukanlah yang kita inginkan. Kenapa demikian?
Pada dasarnya, segala sesuatu yang ada di alam ini terdiri atas quanta-quanta yang saling bergetar satu sama lain. Quanta merupakan bagian terkecil suatu benda. Begitu juga dengan manusia, terdiri atas sistem organ, lebih kecil lagi organ, kemudian jaringan, sel, organel, molekul, atom-atom, partikel, dan bagian terkecilnya disebut quanta. Quanta tersebut mengeluarkan energi vibrasi. Energi itulah yang menimbulkan sifat, baik yang tampak maupun tak tampak. Suatu mekanisme yang terjadi pada contoh kasus hukum tarik-menarik tadi adalah bahwa quanta dari tubuh kita mengeluarkan getaran setiap saat. Getaran yang timbul saat kita merasa sedih akan berbeda ketika kita merasa senang. Sementara quanta lain yang ada di sekitar kita, di alam ini juga mengeluarkan getaran dan akan terjadi interaksi antara getaran yang sama seperti semacam resonansi. Nah, ketika quanta dari perasaan kita mengeluarkan getaran kegembiraan, maka quanta alam yang memiliki getaran yang sama (kegembiraan) akan merespon getaran yang dikirim oleh quanta kita. Dengan kata lain ketika kita mengirimkan getaran kegembiraan, getaran kegembiraan yang ada di alam akan mengirimkan suatu "feed back" kepada kita. Alhasil kita akan mendapatkan kegembiraan yang mungkin sama sekali tidak kita duga. Begitu juga bila kita mengirimkan getaran kesedihan atau kekhawatiran, maka yang akan kita dapatkan dari alam adalah rasa kesedihan dan kekhawatiran pula.
Lebih mendalam lagi, kata-kata bersifat magnetis. Ucapan adalah doa, begitulah ungkapan yang pernah saya dengar dari orang tua saya. Sesuai mekanisme getaran quanta yang menyebabkan terjadinya hukum tarik-menarik tadi, kata-kata yang kita ucapkan juga akan "menarik" kondisi sesuai dengan apa yang kita ucapkan atau pikirkan. Maka dari itu, hindarilah mengeluh. Ketika mengeluh, Anda mengeluarkan getaran negatif ke alam semesta yang kemudian menarik hal-hal negatif ke dalam hidup Anda. Jadi sama-sama kita berkata, sama-sama kita berpikir, kenapa tidak kita pikirkan hal-hal yang positif, sehingga kita mendapatkan hal yang bersifat positif pula.
Sebuah anggapan yang mungkin sudah banyak mengakar dalam benak kita. Orang kaya yang makin kaya, orang miskin yang makin miskin. Kenapa bisa terjadi demikian? Orang kaya yang pikirannya dipenuhi oleh segala kekayaannya, terlebih lagi jika orang kaya itu orang yang ahli syukur maka secara otomatis, hukum tarik-menarik akan melanggengkan kekayaannya. Sementara orang yang miskin terjebak dalam pandangan hidupnya sendiri. "Ah, orang miskin seperti kita akan selamanya miskin," mungkin kita pernah bahkan sering mendengar keluhan seperi itu. Harusnya, setelah kita paham hukum tarik-menarik, kita menghindari berkata seperti itu, bahkan sekedar memikirkannya. Jika quanta kita mengirimkan getaran itu ke alam semesta, maka yang kita dapatkan adalah seperti yang kita pikirkan.
Maka, inilah kesempatan kita, titik tolak kita untuk bangkit membenahi diri. Bangkit dengan motivasi penuh, semangat penuh, dan optimisme penuh. Keyakinan bahwa kita "Bisa" itulah yang kita butuhkan saat ini. Tak perlulah larut dalam kesedihan akibat kegagalan atau kesialan yang kita alami. Mari kita menjadi pribadi yang positif agar kita juga mendapatkan yang positif yang kita inginkan.
Semoga bermanfaat.
(1) Quantum Ikhlas, karya Erbe Sentanu hal. 49

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management